Secangkir kopi biasanya akan menemani Anda mengawali hari di kantor.
Atau, menjelang sore ketika tubuh sudah mulai penat dan otak butuh
didongkrak agar tetap konsentrasi. Namun Anda yang masih menahan
kebiasaan minum kopinya umumnya kerap bertanya-tanya, benarkah kopi
mengakibatkan sakit kepala? Benarkah kopi bikin kecanduan?Untuk
menjawab rasa penasaran para penggemar kopi, Prof Dr Deddy Muchtadi, MS,
Kepala Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan FATETA, IPB, memberikan
paparan seputar mitos dan fakta tentang kopi.
Mitos:
1. Minum kopi bisa menyebabkan kecanduan
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyimpulkan bahwa kopi tidak membuat
ketagihan atau bersifat adiktif. Sejauh ini tidak ada bukti bahwa
kafein bisa menimbulkan ketagihan serius layaknya penyalahgunaan
narkoba.
Kafein dalam kopi yang sering disebut sebagai candu (ketagihan) merupakan senyawa GRAS (generally recognized as safe) oleh USFDA sejak tahun 1958. Konsumsi kafein yang aman pada orang dewasa maksimal 400 mg per hari.
Kafein dapat membantu kita untuk terus terjaga, karena menghilangkan kelelahan dan kantuk. Kafein juga bisa memperbaiki mood, serta meningkatkan daya konsentrasi. Itulah sebabnya rata-rata kopi dikonsumsi oleh mereka yang lembur bekerja, menghadapi deadline, atau tengah menghadapi serangkaian ujian.
2. Minum kopi bisa membuat keropos tulang (osteoporosis)
Tahun 1994, komisi penasehat NIH (National Institute of Health) USA
menyimpulkan bahwa kafein yang sering disebut bisa menyebabkan keropos
tulang tidak akan mempengaruhi penyerapan ataupun eksresi kalsium dalam
tubuh.
Selama Anda mengkonsumsi kafein secara moderat (3 cangkir sehari),
tidak akan mempengaruhi densitas (kekuatan) dan kandungan mineral
tulang. Dengan demikian Anda tidak akan terserang keropos tulang.
3. Minum kopi bisa membuat tekanan darah tinggi (hipertensi)
Kafein yang tidak berlebihan (batas konsumsi per hari 400 mg) tidak
akan menyebabkan hipertensi kronis. Mereka yang sensitif terhadap
kafein mungkin akan mengalami peningkatan tekanan darah selama beberapa
saat saja.
Kafein juga tidak akan menyebabkan penyakit jantung. National Research
Council USA tidak menemukan kaitan antara mengonsumsi kopi dengan
risiko penyakit jantung koroner.
4. Kopi tidak mengandung nutrisi
Dalam satu cangkir kopi (237 gr) terdapat kandungan air (235 gr),
energi (2 Kkal), zat besi (0,02 mg), magnesium (7 mg), fosfor (7 mg),
kalium (116 mg), flouride (215 mg), dan kafein (95 mg).
Bahkan kopi juga terbukti mengandung asam fenolat (klorogenat dan
kafeat) yang berfungsi sebagai antioksidan yang dapat menghilangkan
pengaruh negatif radikal bebas. Anda tahu kan, jika tidak dicegah
radikal bebas bisa menyebabkan penyakit degeneratif. Di Jepang, kopi
digunakan sebagai sumber utama aktioksidan.
Kafein yang bertahan di dalam tubuh kita akan membuat kita terjaga selama:
Dewasa: 3-5 jam, bayi di bawah 6 bulan: 24 jam, ibu hamil: 7-8 jam,
perokok: 2-3 jam. Ibu menyusui tidak diperkenankan minum kopi karena
bisa berpengaruh pada bayi.
No comments:
Post a Comment